Pendapatan Nasional
MAKRO
EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL
Di
Susun Oleh :
Alfi
Fanni Tamrini 2011320092
AKUNTANSI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT
. Yang mana telah menganugrahkan nikmat dan karunianya kepada kami sehingga
tugas ini dapat saya selesaikan dengan sebaik-baiknya.
Tak lupa pula saya panjatkan kehadirat
junjungan nabi besar kita Muhammad S.A.W beserta para sahabatnya. Yang telah
memerjuangkan islam dari jaman kegelapan hingga jaman yang terang benderang
seperti ini.
Makalah ini secara garis besar bersisi tentang
“Pendapatan Nasional” yang menjelaskan
tentang Pengertian Pendapatan Nasional, Metode Pendapatan Nasioal, Macam-Macam
Pendapatan Nasional da segala sesuatu yang berhubungan dengan Pendapatan
Nasional.
Demikianlah makalah ini saya selesaikan dengan
sebaik-baiknya. saya sadar makalah ini jauh dari sempurna tapi saya berusaha
untuk mencapai kesempurnaan itu.
Apabila ada kesalahan dalam penulisan, saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran anda sangat membantu dalam
proses pembelajaran saya selanjutnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………… ii
PENDAHULUAN ………………………………….... iii
A.
Pengertian Pendapatan Nasional …………………………………… 1
B.
Sejarah Pendapatan Nasional …………………………………… 1
C.
Konsep Pendapatan Nasional …………………………………… 1
D.
Perhitungan Pendapatan Nasional …………………………………… 4
E.
Tujuan Pendapatan Nasional …………………………………… 6
F.
Manfaat Pendapatan Nasional …………………………………… 6
G.
Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional …………………… 7
H.
Distribusi Pendapatan Nasional …………………………………… 9
I.
Alat Ukur Distribusi Pendapatan …………………………………… 9
J. Yang Mempengaruhi Besarnya
Pendapatan Nasional (Y) …………… 9
K.
Komponen Pendapatan Nasional ……………………………………` 9
L.
Masalah dan Keterbatasan Perhitungan PDB …………………… 12
M.
Pendapatan Nasional Menurut Harga yang Berlaku …………………… 14
N.
Pendapatan Nasional Menurut Harga Tetap …………………… 14
O.
Pendapatan Nasional Menurut Harga Pasar …………………… 14
P.
Pendapatan Nasional Menurut Harga Faktor …………………… 15
Q.
Urut-urutan Perhitungan Pendapatan Nasional …………………… 15
R.
Maksud dan Tujuan Pendapatan Nasional …………………… 16
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………… 17
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima
oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan
faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.
Konsep
pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir
William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir
pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665.
Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional
merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat
tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut
pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam
perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur
kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product,
GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh
negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu Negara.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa Pengertian Pendapatan Nasional ?
2.
Apa Konsep Pendapatan Nasional ?
3.
Bagaimana Perhitungan Pendapatan
Nasional ?
4.
Apa Saja Komponen Pendapatan Nasional ?
C. TUJUAN
1.
Mengetahui Pengertian Pendapatan
Nasional
2.
Mengetahui Konsep Pendapatan Nasional
3.
Mengerti Perhitungan Pendapatan Nasional
4.
Menjelaskan Komponen Pendapatan Nasional
PENDAPATAN NASIONAL
A. Pengertian
Pendapatan Nasional
Pendapatan
nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh
rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor
produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.
B.
Sejarah
Konsep
pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir
William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan
nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665.
Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional
merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat
tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut
pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam
perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur
kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product,
GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh
negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu Negara
C.
Konsep
Pendapatan Nasional
Berikut
adalah beberapa konsep pendapatan nasional :
- Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross
Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
- Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross
National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang
berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
GNP = GDP – Produk nasional terhadap luar negeri
- NNP (Net National
Product)
Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Bersih adalah seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun, setelah dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal.
NNP = GNP – (penyusutan + barang pengganti modal)
- Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net
National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa
yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung
adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll.
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
- Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal
Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan
sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus
dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha
kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan
perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja
dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga
kerja tersebut tidak lagi bekerja).
PI = (NNI + TP) – (IJS + IA + LD +PP)
KET
: TP = Transfer Payment
IJS = Iurang Jaminan Sosial
IA = Iurang Asuransi
LD = Laba ditahan
PP = Pajak Perseorangan
IJS = Iurang Jaminan Sosial
IA = Iurang Asuransi
LD = Laba ditahan
PP = Pajak Perseorangan
- Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable
Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang
dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income
(PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah
pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
DI = PI – Pajak Langsung
D.
Perhitungan
Pendapatan Nasional
Pendapatan
negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu :
- Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
- Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
- Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor ( )
Rumus
menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x
100%
KET : g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal 1 :
PDB
Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah =
Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008
jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g
= {(467-420)/420}x100% = 11,19%
Contoh Soal 2 :
Salah
satu Negara yang menggunakan cara penggolongan data Pendapatan Nasional seperti
cara yang dijelaskan diatas adalah Amerika Serikat. Pendapatan Nasional dari
Negara itu pada tahun 1989 1.1. Data yang diberikan menunjukkan bahwa
Pendapatan Nasional Amerika Serikat pada tahun 1989 adalah US$4.265,0 milyar.
Nilai ini adalah lebih rendah dari Produk Domestik Bruto disebabkan karena
depresiasi dan pajak tidak langsung sudah tidak termasuk lagi dalam nilai
tersebut.
Komponen
yang terutama dari Pendapatan Nasional adalah “Ganjaran untuk Pekerja”, yaitu
upah, gaji, bonus, dan pendapatan pekerja yang lain yang nilainya adalah
sebanyak US$3.145,4 milyar dan meliputi hamper 74% dari Pendapatan Nasional.
Keuntungan perusahaan perseorangan hanya meliputi bagian yang kecil saja dari
Pendapatan Nasional nilainya berjumlah US$ 298,2 milyar dan meliputi 7.0 persen
dari Pendapatan Nasional. Bunga neto berjumlah US$ 461.1 milyar dan meliputi
10.9 persen dari Pendapatan Nasional.
Jawab :
Pendapatan Nasional Amerika Serikat,
1989
(milyar dolar Amerika)
(milyar dolar Amerika)
Jenis Pendapatan Nilai
(US$ biliun) Persentasi
1. Ganjaran untuk pekerja 3.145,4 73,8
2. Pendapatan usaha perseorangan 352.2
8,3
3. Pendapatan dari sewa 8,0 0,0
4. Keuntungan perusahaan perseorangan 298,2
7,0
5. Bunga bersih 462,1 10,9
Pendapatan Nasional 4.265,0
100,0
E. Tujuan
Pendapatan Nasional
1.
Mengetahui
kemampuan dan pemerataan perekonomian masyarakat dan negara
2.
Memperoleh
taksiran yang akurat tentang nilai barang dan jasa dalam satu tahun
3.
Membantu
pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan
4.
Mengkaji
dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian negara
F. Manfaat Pendapatan Nasional
Selain
bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan
data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu
negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki
manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur
perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk
menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional
dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau
agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di
sektor jasa, dan sebagainya.
Disamping
itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya
kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya
sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya.
Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari
waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan
sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah
G. Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Nasional
- Permintaan dan Penawaran Agregat
Permintaan agregat menunjukkan
hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai
dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang
dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat
harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan
dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan
atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan
perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung
mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional),
yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat
penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output
nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
- Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total
untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka
waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah
bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi,
pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya.
Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal
dengan psychological
consumption
yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan
pendapatan.
- Investasi
Pengeluaran untuk investasi
merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumsi (C) :
Faktor intern
1. Komposisi rumah tangga
2. MPC (marginal propensity to consume)
3. Selera (taste)
4. Kebiasaan keluarga
5. Besarnya pendapatan
Faktor ekstern
1. Lingkungan tempat tinggal
2. Kebijakan pemerintah
3. Harga-harga barang
4. Budaya masyarakat
5. Kemajuan IPTEK
6. Pajak
·
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tabungan (S) dan investasi (I) :
Faktor
Intern
1.
Pendapatan
yang diterima
2.
MPS
(marginal propensity to saving)
3. Tingkat suku bunga
Faktor ekstern
1. Tingkat suku bunga
2. Permintaan efektif (yg didukung daya
beli)
3. MEC (marginal efficiency of capital)
kemampuan modal untuk menghasilakn
H.
Distribusi Pendapatan Nasional
Perbedaan
pendapatan timbul karena :
Adanya perbedaan dalam kepemilikan
sumber daya dan faktor produksi .
Pihak yang memiliki faktor produksi
yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula.
I.
Alat
Ukur Distribusi Pendapatan :
Gini Ratio (koefisien Gini) biasanya
ditunjukkan dengan kurva LORENZ yang menunjukkan hubungan kuantitatif antara
prosentase penerimaan pendapatan penduduk dengan persentase pendapatan yang
benar-benar diperoleh selama satu tahun
J.
Yang
Mempengaruhi Besarnya Pendapatan Nasional (Y)
·
Sumber daya produksi
·
Penggunaan tehnologi
·
Permodalan
·
Stabilitas nasional
·
Kebijakan pemerintah (fiscal policy
& monetary policy)
K. Komponen
Pendapatan Nasional
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini diuraikan komponen pendapatan nasional yang ditinjau dari tiga sisi tersebut, yaitu :
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini diuraikan komponen pendapatan nasional yang ditinjau dari tiga sisi tersebut, yaitu :
1. Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik
Bruto/PDB)
Berdasarkan metode ini pendapatan nasional adalah barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu. Dengan metode
ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah
(value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan
penduduk) dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu
satu periode (biasanya satu tahun). Di
dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju atau di negara-negara
berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik
penduduk negara tersebut, melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati
produk nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar
negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu
menaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut.
Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli
kepada negara tempat perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, Produk
Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa
dalam suatu negara yang diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga
negara tersebutdan asing. Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk dalam
penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai berikut :
a. Pertanian,
peternakan, kehutanan, dan perikanan
b. Pertambangan
dan Penggalian
c. Industri
Pengolahan
d. Listrik,
gas, dan air minum
e. Bangunan
f. Perdagangan,
hotel, dan restoran
g. Pengangkutan
dan Komunkasi
h. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
i. Sewa Rumah
j. Pemerintahan dan Pertahanan
k. Jasa-Jasa
Hasil
produksi dari setiap lapangan usaha tersebut dijumlahkan dalam satu tahun lalu
dikalikan harga satuan masing-masing. Maka rumusnya adalah:
Y=(Q1.P1)+(Q2.Q2)+…(Qn.Pn)
KET : Y =
Pendapatan Nasional (Produk
Domestik Bruto)
Q = Jumlah Barang
P = Harga
Barang
2.
Pendekatan/Metode Pengeluaran
(Produk Nasional Bruto/PNB)
Pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dapat
diartikan sebagai jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan
jasa dalam satu periode, biasanya satu tahun. Berdasarkan metode
pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh
pengeluaran yang dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan,
pemerintah, masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode
tertentu (satu tahun). Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional
Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product
(GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi
memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang dihitung
dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan
oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang
pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki
warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri,
nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan di luar negeri
juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung
produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau
perusahaan negara lain yang digunakan di negara tersebut.
Komponen-komponen
yang termasuk pendapatan nasional menurut metode pengeluaran adalah sebagai
berikut :
1. Rumah tangga
dengan jenis pengeluaran Konsumsi (Consumption/ C )
2. Perusahaan
dengan jenis pengeluaran Investasi ( Investment/ I)
3. Pemerintah
dengan jenis pengeluaran, Pengeluaran Pemerintah
(Government Expenditure/ G)
(Government Expenditure/ G)
4. Masyarakat
luar negeri dengan jenis pengeluaran Ekspor – Impor
(Export – Import/ X-M)
(Export – Import/ X-M)
Dengan Y
sebagai Produk Nasional Bruto, maka maka didapat rumus sebagai berikut
Y = C + I + G + (X – M)
*) Jika PNB
(GNP) tersebut dibagi jumlah penduduk, akan menghasilkan pendapatan per kapita.
3. Pendekatan/Metode
Pendapatan (Pendapatan Nasional/PN)
Pendapatan
nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
pemilik faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu.
Lebih jelasnya
dapat dilihat komponen-komponen pendapatan nasional menurut metode pendapatan
yaitu berikut :
1. Alam dengan sewa (rent/ r
) sebagai balas jasa
2. Tenaga kerja
dengan upah/gaji (wage/ w ) sebagai balas jasa
3. Modal dengan
bunga (Interest/ i ) sebagai balas jasa
4. Skill Kewirausahaan
(Entrepreneurship) dengan laba (profit/ p )
Dalam rumus
dapat akan tampak sebagai berikut:
Y = r + w + i + p
*) Hasil
penghitungan pendapatan nasional (Y) dengan metode ini disebut Pendapatan
Nasional (PN) atau National Income (NI).
L.
Masalah dan Keterbatasan Perhitungan
PDB
Semua negara di dunia
menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya. Walaupun begitu , data PDB perlu
dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat
diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam
menentukan tingkat kesejahteraan suatu Negara.
·
Masalah PDB
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB.
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB.
·
Keterbatasan Perhitungan PDB
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya.
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya.
·
PDB tidak selalu mencerminkan ukuran
kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga.
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga.
·
PDB tidak mencerminkan pemerataan
pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan
nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak .
Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil
penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan
untuk melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi, salah
satunya adalah Koefisien Gini.
M.
Pendapatan Nasional
Menurut Harga yang Berlaku
Adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun tertentu
dinilai menurut harga yang berlaku pada tahun tersebut.
Nilai barang dan jasa yang semakin meningkat dari tahun ke tahun,
disebabkan oleh :
1. Pertambahan fisik dari
barang dan jasa yang dihasilkan
2. Adanya kenaikan harga
dari period eke periode
N.
Pendapatan Nasional
Menurut Harga Tetap
Adalah barang dan jasa yang dihasilkan dihitung berdasarkan harga
yang berlaku pada tahun tertentu (sebelumnya) dan seterusnya digunakan untuk
menilai barang dan jasa pada tahun yang lain dengan menggunakan Indek Harga dan
kalau di Indonesia Indek Harga Konsumen (IHK).
Misalnya untuk menghitung PN tahun 1998, maka sebagai patokan (PH)
diambil harga pada tahun 1995.
Contoh perhitungan :
GDP tahun 1995 = Rp. 150 trilun
GDP tahun 1998 = Rp. 175 trilyun
IHK tahun 1995 = 120
IHK tahun 1998 = 130
Berapa kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi/PN tahun 1998 ?
Jawab :
PN riil tahun 1998 =
Untuk mengetahui % kenaikan :
O.
Pendapatan Nasional
Menurut Harga Pasar
Suatu barang dinilai menurut harga pasar, apabila perhitungannya
didasarkan pada harga yang dibayar konsumen / pembeli pada saat itu. Kalau
harga sepasang sepatu Rp. 50.000,- maka sumbangan produksi sepatu pada negara
tersebut adalah Rp. 50.000,- per pasang.
P.
Pendapatan Nasional
Menurut Harga Faktor
Suatu barang / jasa dinilai menurut harga factor, tergantung dari
jumlah pendapatan factor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang
tersebut.
Harga factor terdiri dari harga factor produksi alam, tenaga
kerja, modal dan keahlian usahawan.
Pendapatan Nasional Netto = PNB – depresiasi
Q.
Urut-urutan Perhitungan Pendapatan
Nasional sampai dengan Pendapatan Disposebel
1.
Pengeluaran
Konsumsi ( C )
2.
Pengeluaran
Invetasi ( I )
3.
Pengeluaran
Pemerintah ( G )
4.
Ekspor
Barang dan Jasa ( X )
5.
Dikurang
( - ) Impor Barang dan Jasa ( M )
6.
Gross
Domestic Product ( GDP )
7.
Dikurang
( - ) Pendapatan / I Orang Asing
8.
Gross
National Product ( GNP )
9.
Dikurang
( - ) Depresiasi / Penyusutan
10.
Net
Nattionla Product ( NNP )
11.
Dikurang
( - ) Pajak Tak Langsung
12.
Pendapatan
Nasional ( kecil ) ( PN )
13.
Dikurang
( - ) Iuran
14.
Pendapatan
Pribadi ( PI )
15.
Dikurang
( - ) Pajak Langsung
16.
Pendapatan
Disposebel ( DI )
Contoh
Soal 3 :
Jika data diketahui sebagai berikut
( ribuan rupiah ) : pendapatan factor produksi dari sewa 3.000 ; upah 5.000 ;
bunga 4.000 ; keuntungan perorangan 3.000 ; pajak tidak langsung 15% dari
pendapatan faktor produksi ; penyusutan sebesar 20% dari investasi ; transfer
payment sebesar 1.500 ; subsidi mencapai 3.000 ; pengeluaran konsumsi dan
investasi masing-masing 5.000 ; ekspor dan impor masing-masing 2.500 dan 1.500,
diminta : Susunlah Prakiraan Pendapatan dan Produk Nasional ( P 3 N )
Jawab :
P 3 N
Pendapatan
Faktor Produksi : Pengeluaran
:
Sewa
3000 Konsumsi 5000
Upah 5000 Investasi 5000
Bunga
4000 Expor
netto 1000
Laba
3000 Peng. Pemerintah 5750
PN menurut harga 15000
Ditambah
Pajak TL 2250
Transfer Perusahaan 1500
Depresiasi 1000
4750
19750
Dikurang
Subsidi (3000)
PN menurut harga pasar 16750 Produksi
Nasional 16750
R.
Maksud dan Tujuan
Perhitungan Pendapatan Naional
1. Untuk mengukur tingkat
kemakmuran
2. Meneliti struktur
perekonomian
3. Mengetahui tingkat
pertumbuhan perekonomian
4. Untuk membandingkan
perekonomian antar daerah / sektor / propinsi dan antar negara
5. Merumuskan kebijaksanaan
pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
terimakasih sangat membantu.....
BalasHapussama2, jangan bosan untuk mampir :)
HapusData dibawah ini adalah mengenai komponen-komponen pendapatan nasional di suatu Negara pada tahun 1993.
BalasHapusHitung :
Data-data sebagai berikut :
a. Konsumsi rumah tangga 44,5
b. Depresiasi 7,4
c. Sewa 5,6
d. Pembentukan modal tetap swasta 15,1
e. Ekspor 18,7
f. Pengeluaran Pemerintah 17,7
g. mpor 16,1
h. Pengeluaran factor neto dari luar negeri -0,5
i. Gaji dan upah 25,2
j. Ruang bersih 6,2
k. Subsidi 2,2
l. Pendapatan Perusahaan perseorangan 10,4
m. Keuntungan perusahaan 12,8
n. Pajak tak langsung 12,0
Berdasarkan data diatas hitunglah :
a. Produk Nasional Bruto dan Produk Domestik Bruto
b. Pendapatan Negara (Produk Nasional Neto menurut harga factor).
c. Apakah perbedaan diantara Produk Domestik Bruto menurut harga pasar dan menurut harga factor.
kalo yang ini gmna yah caranya? bantu dong
iyatuh soal begitu bagaimana jawabannya?
Hapusterima kasih atas ilmu nya..
BalasHapussama2, jangan bosan untuk mampir :)
Hapus